Kompetensi Multimedia Guru

Selasa, 06 Januari 2009

Tidak dapat dipungkiri, multimedia sangat berpengaruh dalam pendidikan. Pesatnya kemajuan Teknologi Informatika & Komunikas (TIK) membawa konsekwesi. Disamping membuat aktifitas manusia lebih efisien dan efektif, juga membuat dampak negatif, terutama bagi generasi muda. Hal ini disebabkan sirkulasi informasi tidak mendapat filter yang ketat. Ini tentu mengundang keprihatinan bagi para praktisi pendidikan. Inilah tantangan yang dihadapi dengan langkah-langkah konkrit.

Dunia Pendidikan mengemban tugas mecetak generasi yang berkualitas. Sebagaimana tertuang dalam UU Sisdiknas. Pengembangan TIK sebenarnya sangat bagus, namun banyak kendala menghadang. Diantaranya SDM (kompetensi para tenaga pendidik) di Indonesia masih sangat rendah.

Kausalitas Kekerasan Dunia Pendidikan.


Kekerasan yang dilakukan guru biasanya berdalih kedisiplinan. Hal itu sangat tidak tepat. Penerapan kedisiplinan bisa dilakukan tanpa menggunakan kekerasan. Hal itu justru membawa Dampak buruk bagi anak.
"...tindakan kekerasan justru meninggalkan trauma psikologis".

Selain dalih penerapan kedisiplinan, kekerasan juga dianggap sebagai hukuman atas pelanggaran yang dilakukan siswa. Padahal hal tersebut sangat tidak mendidik dan membuat siswa sadar akan kesalahannya.

Guru dan Psikologi Murid



Memahami Psikologi remaja dan budaya anak muda sangat membantu guru kreatif dalam mengajar. guru yang tahu bahwa anak muda sangat suka meng-eksplorasi pengalaman baru, akan mengajak muridnya mencari bahan di internet, melakukan wawancara dan pengamatan pada objek-objek tertentu.

Seorang guru yang memahami budaya anak muda akan lebih akrab dengan siswa dan tidak mudah memberikan penilaian buruk terhadap murid-muridnya yang berperilaku negatif. Hal itu memudahkan guru diterima dan mendapat sambutan yang baik ketika mengajak murid berpartisipasi dalam belajar.